Entri Populer

Minggu, 08 Mei 2011

Yerusalem, Sejarah yang Tak ternilai.

Kota Suci Yahudi

Berdasarkan pada Bibel, Daud (David) membawa Ark Of The Covenant ke Yerusalem dari Qiryat Ye’arim (kota suci pada masa itu, barat Yerusalem) dan meletakkannya pada altar baru, mendirikan kuil megah dan bangunan lainnya, serta memperkuat pertahanan kota tersebut. Meskipun Daud memperluas kerajaan Israil dan membuat Yerusalem sebagai ibukotanya, kota dan kuil yang Ia buat sangatlah sederhana. Sulaiman (Solomon) , anaknya sekaligus penerusnya, memperbaiki kuil tersebut dan memperluas kota. Ia mendirikan tembok kota dan banyak bangunan lain dalam satu ukuran yang tidak dapat dibayangkan sebelumnya oleh bangsa Israel kuno.
Kuil Solomon pada akhirnya hancur dan bangsa Yahudi terusir oleh bangsa Babilonia pada tahun 586 SM. Pada tahun 539 SM, Babilonia ditaklukkan oleh bangsa Persia, yang mengijinkan komunitas Yahudi kembali ke Yerusalem pada tahun-tahun kekuasaannya. konstruksi kuil baru, atau Kuil kedua, dilakukan di tempat dimana reruntuhan kuil lama berada. Yerusalem kemudian ditaklukkan oleh Aleksander Agung pada 333 SM dan setelah kematiannya, Yerusalem berada dibawah kekuasaan bangsa Mesir kuno dan kemudian oleh Bangsa Syria. Penguasa Syria, Antiochus IV berkehendak untuk memusnahkan agama Yahudi dengan menghancurkan sebagian besar Yerusalem pada tahun 168 SM. Hal ini menyebabkan timbulnya pemberontakan Yahudi yang dipimpin Judas Maccabeus, salah satu anggota pemuka agama, The Hasmonaeans. Ia membebaskan Yerusalem dari Syria pada 165 SM dan memperluas pengaruh Hasmonaeans didaerah Judea. Yerusalem kemudian menjadi tujuan perjalanan rohani oleh komunitas Yahudi. Karena suatu agama butuh tempat untuk melakukan ritual-ritual keagamaannya, maka seluruh kuil dan hukum Yahudi dipusatkan dikota tersebut.
Periode Kekaisaran Romawi
Kekuasaan romawi bermula ketika Yerusalem ditaklukkan pada tahun 63 SM oleh Jendral Roma, Pompey Agung. Herodes Agung kemudian menjadi Raja Judea pada 37 SM. Dimasa kekuasaannya, yang berlangsung hingga 4 SM. Herodes membangun kembali kuil yang ada di Yerusalem, mendirikan benteng, dan meningkatkan elemen-elemen sosial dalam kota. Tembok yang sekarang tersisa (tembok Barat) adalah tembok yang didirikan oleh Herodes Agung untuk melindungi kuil gunung. Setelah kekuasaan Herodes, bergiliran Gubernur Romawi memerintah dikota tersebut. Dari tahun 26 M hingga 36 M, gubernur yang berkuasa adalah Pontius Pilatus, yang memerintahkan Yesus untuk disalib untuk alasan pengkhianatan. Terjadi peningkatan pemberontakan oleh komunitas Yahudi pada pemerintahan romawi saat itu, yaitu pada tahun 66 M, mereka berhasil bertahan didalam kota saat pengepungan Yerusalem oleh Romawi tahun 70 M. Ditahun itu pula, Yerusalem kemudian direbut kembali oleh Titus, anak kaisar Romawi, Vespasian, yang menghancurkan seluruh kuil-kuil yang ada didalam kota tadi. Yerusalem menderita kerusakan paling parah dimasa pemberontakan yang dipimpin oleh Simon Bar Kokha tahun 132-135 M, yang menyebabkan semua komunitas Yahudi yang ada di kota tersebut musnah. Dibawah pemerintahan kaisar Romawi, Hadrian, Yerusalem dibangun kembali dan namanya diubah menjadi Aelia Capitolina.
Dimasa kekuasaan Romawi, Yerusalem menjadi tujuan perjalanan rohani oleh komunitas Kristen, dan gereja Holy Sepulchre didirikan semasa pemerintahan Konstantin Agung (303-337 SM). Dukungan bangsa Romawi untuk gereja dan keagaamaan memberikan kota tersebut memiliki pengaruh signifikan pada aspek religius penganut Kristiani.
Kekuasaan Muslim dan Perang Salib
Yerusalem berada dibawah kontrol komunitas Muslim ketika Khalifah Umar menaklukkan kota tersebut tahun 638 M. Kubah Batu (Dome Of Rock) dan Masjid Al-Aqsa kemudian dibangun di tempat yang dulunya adalah Kuil Gunung. Bangsa Seljuk, DInasti Turki, memerintah Yerusalem abad ke-11 M dan memperluas kekuasaannya hingga Eropa. Menanggapi perluasan dan kontrol bangsa Turki pada Yerusalem yang notabene juga merupakan kota suci umat Kristiani, Pope Urban II menyeru dilakukannya Crusade, meminta seluruh komunitas Kristiani melakukan perjalanan ke Timur Tengah dan berperang memperebutkan kota suci, Yerusalem. Crusader (orang yang tergabung dalam Crusade) yang dipimpin Godfrey of Bouillon, merebut Yerusalem tahun 1099 M, dan menjadi pusat Kerajaan Latin Yerusalem. Crusader membantai habis komunitas Muslim dan Yahudi dan memerintah dengan kejam hingga akhirnya Salahuddin Al-Ayyubi (Saladin) merebut Yerusalem kembali ke tangan komunitas Muslim tahun 1187. Ditahun 1517, yerusalem diambil alih oleh kerajaan Turki Ottoman, yang berkuasa hingga abad ke-20 M.
Dimasa kontrol komunitas Muslim, yerusalem menjadi kota yang terbelakang, akibat jauhnya jarak kota tersebut ke pusat kekuasaan Muslim saat itu. Kondisi perekonomian yang naik turun, menyebabkan kota tersebut menjadi miskin dan terbengkalai. Populasi tumbuh lambat. Banyak dari populasi yang berkembang adalah dari komunitas Yahudi yang bermukim di kota dan dipertengahan abad ke-19, yahudi sekali lagi menjadi komunitas utama Yerusalem. Disaat populasi tumbuh dan berkembang, terjadi ketegangan didalam tubuh pemerintahan yang berkuasa. Yahudi kemudian mulai mendirikan komunitas-komunias kecil diluar tembok kuno kota (tembok kota yang dibangun Herodes), dan desa-desa arab disekitarnya perlahan meluas dan berkembang.
Yerusalem Sekarang
Dimasa Perang Dunia I (1914-1918), Inggris mengusir dinasti Ottoman dari yerusalem dan mengambil alih kota tahun 1917. Mereka merebut sebuah kota yang telah berkembang baik hingga keluar Tembok Kuno Kota, tapi masih tetap saja miskin dan belum berkembang. Inggris menjadi pemerintah resmi Yerusalem dibawah mandat Liga Bangsa-Bangsa tahun 1922. Dengan tujuan melestarikan peninggalan sejarah kota tersebut, Inggris sesegera mungkin membuat sebuah rencana pertumbuhan. Disaat komunitas yang berada diluar Tembok kuno Kota berkembang, muncul tanda-tanda perpecahan, diantara komunitas Yahudi dan Palestina yang mencoba mengembangkan jati diri mereka masing-masing, sebagaimana yang mereka lakukan didalam kota kuno. Persaingan Yahudi – Arab yang berjuang untuk menguasai Yerusalem meningkat tajam, dan gesekan-gesekan antara warga yang bermukim didalam kota juga semakin meningkat. Yahudi dan warga keturunan Arab sama-sama mencari kekuasaan untuk memerintah Yerusalem atas dasar sejarah-politik dan hak keagamaan mereka dimasa lampau.
Tahun 1947 PBB menyerukan mandar Kepada Inggris untuk membagi dua Yerusalem menjadi setengah yahudi dan setengah Palestine, dan Yerusalem dibuka kepada komunitas Internasional. Kekerasan meningkat diantara Yahudi dan Arab di Yerusalem, dan rencana PBB ditolak oleh Arab Palestina. Semasa perang Arab-Israeli (1948-1949), yang disebut War Of Independence oleh Israel dan al naqba atau The Disaster oleh bangsa Palestina, pasukan perang dari kerajaan Yordania ikut ambil bagian dalam memerangi Israel dan berhasil menguasai sisi Timur yerusalem termasuk seluruh bagian kota kuno. Penduduk Yahudi dipaksa menyerah dan diambil kesimpulan dari perang tersebut. Yerusalem dibagi dua: negara Israel mengkontrol Yerusalem Bagian Barat, dan Yordan mengontrol Yerusalem Bagian Timur.
Dinding pemisah antar keduanya sangatlah kentara, dipagar kawat dan ditanami ranjau darat, kota tersebut tetap terbagi dua keadaannya hingga tahun 1967. Ditahun 1950, israel memproklaamsikan Yerusalem sebagai Ibukotanya. Area kota yang dikontrol oleh bangsa Yordan melemah. Meskipun begitu, sejak bangsa Yordan mengirimkan sumberdaya yang dimiliki kota tersebut langsung ke ibukotanya di Amman. Barang-barang Yahudi dan Kristiani di kota kuno menjadi rusak akibat dari kelalaian, pengrusakan dan pencurian.
Diawal Six-Day War tahun 1967, pasukan Yordania di Yerusalem mulai mengurung sisi kota yang dimiliki yahudi. Dengan didukung peralatan perang, Israel mendapatkan kontrol dihampir seluruh Jerusalem dan didaerah Tepi barat. Batas kota diperluas hingga 200% dan di tahun 1980, Knesset mengeluarkan aturan hukum yang menyatakan Yerusalem menjadi Ibukota Israel. Warga negara Palestina yang bertempat tinggal  didalam kota ditawari Kartu Tanda Penduduk Israel, tapi penawaran tersebut ditolak mentah-mentah. Karena banyaknya warga negara Palestina yang memiliki Kartu Tanda Penduduk Yordania, maka ada sebuah kenyataan politik yang baru terbentuk, bagi warga negara Palestina dan Israel yang memberikan suara mereka dalam pemilihan umum, dalam satu kota terdapat dua macam pemilihan umum yang mewakili negara masing-masing, Israel dan Palestina. Secara fungsional, yerusalem merupakan satu kota dengan satu unit sistem infrastruktur, pelayanan, dan sistem pajak milik bersama. Namun demikian, terdapat suatu perbedaan tingkat sosial yang nyata didalamnya.
Setelah Six-Day War, perkembangan sistem kemasyarakatan Yerusalem didesain untuk memperkenalkan homogenitas etnik yang hidup rukun dan bertetangga, dengan perbedaan kecil antar keturunan Arab dan Yahudi. Perkembangan tumbuh keluar dari jalurnya, dengan adanya pemukiman Yahudi yang dibangun diarea yang pada tahun 1967 didominasi oleh suku Arab. Diahun 1990, Yerusalem Barat memiliki popoulasi hampir seluruhnya Yahudi, dan Yerusalem Timur memiliki populasi Arab dan yahudi yang hampir sama. Kota Kuno tetap milik komunitas non-yahudi, tapi pemukiman-pemukiman Yahudi telah dipulihkan dan dan dengan cepat menjadi pusat aktivitas wisata dan budaya. Sejak pemukiman Israel dan sektor bisnis diluar kota kuno menjadi target pembangunan dan didukung oleh pemerintahan pusat, banyak daerah-daerah baru, pusat perbelanjaan modern, dan pelayanan dibangun. Maka terbentuklah suatu celah perbedaan perkembangan antar yahudi dan arab yang nyata.
Secara politis, yerusalem tetap diselimuti kekacauan. Israel mengklaim seluruh kota sebagai miliknya, sedangkan warga Palestina mengklaim hanya bagian wilayah Timur-nya, termasuk area Kota Kuno dan seluruh situs-situs suci. kompleks Historis dan keagamaan milik yerusalem telah menjadi akar negosiasi panjang dalam status politik kedua negara.  Pembagian wilayah kota menjadi dua adalah salah satu pilihan, namun kesulitan dalam membagi wilayah kota kuno tidak mungkin bisa diselesaikan dengan cara dibagi menjadi dua. Kesepakatan damai dan negosiasi selalu mengalami hambatan dan jalan buntu.
Dengan adanya suatu peristiwa sejarah dan keagaamaan yang terjadi dimasa lampau, membuat Yerusalem merupakan kota yang paling banyak diserbu, dikepung dan dibumihanguskan lebih dari 50 kali, ditaklukan sebanyak 36 kali dan dihancurkan sebanyak 10 kali.
Dari sejak Yerusalem masih bernama Salem (pada masa nabi Ibrahim) dan dipimpin oleh Raja Melkisedek, hingga kekuasaan Ottoman memerintah kota ini, yerusalem telah mejadi pusat sejarah dan budaya yang sulit ditandingi kota manapun didunia. Akankah pengrusakan dan peperangan yang terus berlanjut di kota ini akan mengikis habis cerita sejarah yang tidak terkira nilainya ini?

PEMANASAN GLOBAL ATAU PENDINGINAN GLOBAL

Penyelamatan lubang ozon?
Sementara sebagian besar dunia telah menjadi lebih hangat, bagian belahan bumi selatan dengan keras kepala tetap saja dingin, cukup aneh karena disana lapisan ozon-nya berlubang. Penelitian baru menunjukkan bahwa semua upaya yang dilakukan oleh para ilmuwan dan ahli lingkungan untuk menutup lubang malah mungkin akan meningkatkan pemanasan di seluruh belahan bumi selatan.
Itu karena, selama puluhan tahun, awan cerah musim panas, yang diciptakan oleh lubang, telah memantulkan lebih banyak sinar matahari, dan bertindak sebagai perisai terhadap pemanasan global.
semakin membaiknya keadaan lapisan ozon dan awan tersebut hilang, ini “akan menyebabkan kenaikan suhu di bagian belahan bumi selatan – saat ini lebih cepat daripada yang diperkirakan,” kata Ken Carslaw pemimpin studi di UK University of Leeds.
Tahun 1985 ilmuwan dari British Antarctic Survey menemukan lubang raksasa di lapisan ozon di bagian atas atmosfer di atas Antartika. Ozon di bagian atas atmosfer menyerap sinar ultraviolet yang berbahaya dari matahari.
Berikutnya kesepakatan global yang melarang chlorofluorocarbons (CFC)-sebagian besar zat-zat kimia yang bertanggung jawab atas penipisan lapisan ozon-dibalik pertumbuhan lubang ozon sekarang dianggap salah satu kisah sukses lingkungan terbesar abad ke-20 karena telah menyelamatkan peningkatan suhu bumi.
Tetapi proses perbaikan lambat: Sejak awal 1980-an perubahan di bagian atas atmosfer akibat penipisan ozon telah meningkatkan intensitas  perputaran angin yang berhembus di sekitar Antartika.
dengan menggunakan model komputer dan data meteorologi dalam dua dekade, Carslaw dan koleganya menemukan bahwa angin yang lebih kencang meningkatkan gelombang laut. Kondisi ini melemparkan partikel-partikel garam ke udara dan mendorong pembentukan awan terang, yang memantulkan cahaya Matahari kembali ke angkasa dan memiliki efek pendinginan.
sejak tahun 1980, pendinginan musim panas yang disebabkan oleh lubang ozon diperkirakan mengurangi pemanasan akibat meningkatnya emisi karbon dioksida, kata Carslaw.
Snowpocalypse
Sebagai negara yang dilanda badai salju, Pantai Timur AS, para ilmuwan mengatakan minggu lalu bahwa itu adalah peristiwa “Snowpocalypse” bisa jadi merupakan gambaran kerasnya musim dingin untuk beberapa tahun mendatang, anehnya, pemanasan global yang disalahkan. Lainnya tidak begitu yakin.
Joe Bastardi meteorologi mengatakan badai salju baru-baru ini mungkin menjadi awal dari sebuah tren dingin, salju Winters mirip dengan tahun 1960-an dan 1970-an.
Bastardi, dari layanan prakiraan AccuWeather di State College, Pennsylvania, percaya rekor hujan salju Februari ini, meskipun, lebih disebabkan El Niño yang terbentuk tahun lalu dari perubahan iklim.
El Niño terjadi ketika Pasifik perairan lepas pantai barat laut Amerika Selatan menjadi sangat hangat. Kondisi ini tak menentu dan tidak dapat diprediksi, tetapi itu terjadi kira-kira setiap tiga sampai tujuh tahun.
Dalam sebuah pernyataan, Bastardi mencatat bahwa El Niño saat ini telah “sangat kuat, membuat banyak badai besar untuk wilayah Atlantik.”
El Niño juga mengubah aliran normal tingkat atas angin dikenal sebagai aliran jet, katanya. Gangguan yang mendorong udara dingin dari utara Kanada ke Amerika Serikat, tambah Bastardi.
Pemanasan Global menyebabkan badai salju?
Pola siklus pemanasan dan pendinginan-sebagai lawan jangka panjang pemanasan global-bisa menjadi gambaran periode yang akan datang dengan musim dingin AS yang lebih keras, kata Bastardi kepada National Geographic News.
“Kita tahu bahwa siklus bumi berubah,” katanya. “Pasifik mendingin. The Atlantic akan ikut bergabung dalam beberapa tahun. Ketika Anda mendapatkan El Nino dengan dinginnya Pasifik, Anda mendapatkan musim dingin gila di Timur.”
Namun, ilmuwan lain mengatakan pemanasan global adalah penyebab utama di balik peristiwa februari ini di timur US badai salju-dan itu dapat menyebabkan di masa depan hujan salju musim dingin lebih berat.
Menghubungkan badai salju untuk cuaca yang lebih hangat tampaknya kontradiktif, tetapi ilmuwan iklim Amanda Staudt mengatakan cuaca yang relatif lebih hangat menyebabkan lebih banyak air yang menguap dari lautan dan dengan demikian menciptakan lebih banyak uap air untuk badai musim dingin, temperatur selama berada di bawah titik beku.
Adapun Snowpocalypse, kata Staudt Margasatwa Nasional Federasi di Reston, Virginia, “Sulit untuk menentukan efek pemanasan global pada badai tertentu, tapi keadaan yang sangat tidak biasa ini benar-benar memiliki badai musim dingin yang hebat dalam satu musim dingin.”
Washington, DC, misalnya, telah memiliki dua dua sampai tiga-kaki hujan salju musim dingin ini-yang seharusnya hanya berlangsung sekali dalam 300 – 400-tahun, menurut Staudt.
Menunggu … dan Menunggu … untuk Lebih Bukti Pemanasan Global
Seperti AccuWeather’s Bastardi, Staudt percaya El Niño saat ini memberikan kontribusi kepada musim dingin yang hebat di AS, tetapi untuk tingkat yang lebih rendah daripada perubahan iklim, yang dia melihat sebagai kondisi yang keras dan bahaya.
“Saya kira ada banyak bukti bahwa pemanasan global yang terjadi dan bahwa kegiatan manusia bertanggung jawab untuk itu,” kata Staudt.
Mengenai ilmuwan yang percaya bahwa pemanasan global sedang berjalan, Bastardi berkata, “Saya menghormati argumen mereka, mereka mungkin ada benarnya.” berarti itu akan membutuhkan lebih banyak lagi musim dingin dan musim panas, sebelum kita tahu pasti apakah pemanasan global sedang terjadi.”
“Aku merasa yakin,” katanya, “bahwa kita akan mendapatkan jawaban dalam 20 atau 30 tahun mendatang”
Debat mengenai pemanasan ataukan pendinginan global
Para ilmuwan dan politisi dari dua sisi mengenai perdebatan perubahan iklim telah menunjuk rekor badai salju di negara bagian Atlantik Tengah untuk mempromosikan teori-teori mereka  mengenai perubahan temperatur  - dan perdebatan semakin benar-benar kotor.
Joseph Romm, seorang ahli perubahan iklim dan mantan pejabat Departemen Energi dan Jeff Masters, seorang meteorolog yang menulis di blog Weather Underground, berpendapat bahwa ini adalah badai salju musim dingin, bukti dari pemanasan global dan bukan pendinginan global.
“sangat tidak mungkin dri sisi ilmu pengetahuan untuk mengatakan bahwa kita berada dalam tren pendingin ketika kita berada dalam tren pemanasan secara keseluruhan,” kata Romm dari Pusat Kemajuan Amerika, think tank liberal. ” salju hebat bukanlah bukti bahwa ilmu iklim salah,” ia menambahkan, mencatat bahwa “salju yang kita lihat adalah sepenuhnya konsisten dengan teori pemanasan global.”
Tapi Patrick J. Michaels, anggota senior dalam studi lingkungan di Cato Institute dan negara bagian Virginia climatologist untuk selama 27 tahun, tidak setuju. “Pemanasan global tidak hanya melakukan salju terkutuk yang turun di Washington,” ia menulis di National Review, menambahkan bahwa,” jika Anda plot salju dari tahun ke tahun di sini, Anda akan lihat tidak ada kecenderungan apapun bahwa peristiwa ini akan terjadi. “
Penasehat pemanasan global merasa diserang oleh pendukungnya yang merasa skeptis karena telah menggunakan  rekor badai salju – dan penemuan-penemuan terbaru dari kesalahan dalam studi ilmu iklim PBB, semakin mempertanyakan teori bahwa perubahan iklim adalah kesalahan manusia.
Romm menjelaskan bahwa cuaca dingin tidak menyebabkan salju. Apa yang membawa turun serpihan adalah kombinasi dari dingin dan curah hujan. Dan karena udara yang lebih hangat menyimpan lebih banyak uap air, pemanasan global dan hujan salju hebat dapat hidup berdampingan, selama temperatur tetap terjaga dibawah 32 derajat.
Meskipun perdebatan semakin memanas, tidak seperti cuaca, badai salju telah memicu lebih banyak pertanyaan: Mengapa menghantam di Pantai Timur? Dapatkah kita menghubungkan secara akurat cuaca ekstrim dengan pemanasan global?
Ahli meteorologi Jeff Masters of Weather Underground berkata, “Anda tidak dapat mengambil peristiwa regional dan menghubungkan mereka untuk perubahan iklim secara keseluruhan,” katanya. “Ada sejumlah besar varians alam.”
Tetapi beberapa orang yang skeptis mengatakan bahwa ilmu pengetahuan tidak bersalah, meskipun mereka mengakui pemanasan global sebagai anomali. “Seperti perubahan kritis iklim, kita tidak menyangkal peningkatan suhu,” kata Dan Miller, penerbit dari Heartland Institute, sebuah kelompok yang menyukai pasar bebas solusi untuk masalah-masalah kebijakan publik. “Kami skeptis dari tingkat akibat yang ditimbulkannya dan apa penyebabnya.”
Miller mengatakan ilmuwan perubahan iklim memiliki konflik kepentingan, karena banyak berdiri untuk menerima “sejumlah besar uang” dari pemerintah untuk mendukung penelitian lanjutan. “Tidak ada batas atas uang yang dipertaruhkan,” dia mengingatkan.
ilmuwan memperkitakan butuh,  ”200-300 tahun catatan”, agar secara akurat dapat memperkirakan perubahan iklim lebih lanjut. Tapi karena  itu tidak tersedia, “Kami dipaksa untuk membuat keputusan pada  data yang terbatas.” Namun demikian, ilmuwan merasakan bahaya yang mungkin terjadi akibat pemanasan global akan lebih besar daripada risiko yang harus mereka pikul. “Kita perlu mengambil tindakan, bahkan dalam menghadapi data yang tidak memadai,” katanya.
Miller tidak setuju untuk melanjutkan penelitian ini, dengan alasan bahwa kita harus secara kolektif kembali ke rencana kerja – yang berada dalam bayang-bayang kontroversi, kebingungan, dan potensi konflik kepentingan – sebelum kita menarik kesimpulan apapun.
“Ilmu iklim belum diselesaikan,” katanya. “Ya, iklim telah menghangatkan – itu bukan tipuan. Tapi kita tidak bisa melanjutkan terus dan mempertimbangkan kembali ilmu yang telah ada? Mari kita melangkah mundur dan kembali dari awal.”
Fakta Global Warming VS Teori Global Cooling
Bukan berarti saya berpikir bahwa global warming itu tidak nyata atau bukanlah sesuatu yang harusnya kita abaikan. Aku peduli sama bumi ini. Aku merasa sangat penting untuk tetap menjaga hutan dan mencoba untuk menata kembali tempat pembuangan akhir (sebagai sumber CO2) dan mengurangi emisi karbon hingga kita mendapat udara bersih disaat kita menghirup  segarnya udara. Aku tidak mau bumi jadi hancur, jadi berantakan dengan sampah dimana-mana.
Masih ingat efek sebab-akibat? Masa pendinginan (cooling age) saat ini baik yang direproduksi dari model iklim global (GCMS), meliputi dampak fisik sulfat aerosol(inilah yang menjadi penyebab dominan pendinginan di abad ke-20). Ada dua mekanisme fisik yang paling sering menyebabkan pendinginan :
Aerosol
Kegiatan manusia – kebanyakan sebagai produk sampingan dari pembakaran bahan bakar fosil, sebagian oleh perubahan penggunaan lahan – meningkatkan jumlah partikel kecil (aerosol) di atmosfer. efek langsung: mereka secara efektif meningkatkan Albedo (kemampuan planet untuk memantulkan cahaya) planet, sehingga mengurangi radiasi matahari yang mencapai permukaan; dan efek tidak langsung: mereka mempengaruhi sifat awan dengan bertindak sebagai penyebab kondensasi awan. Pada awal 1970-an beberapa berspekulasi bahwa efek pendinginan ini mungkin mendominasi atas efek pemanasan CO2. Sebagai hasil dari penelitian dan beralih ke pembakaran bahan bakar bersih, ini tampaknya tidak lagi mungkin; karya ilmiah saat ini menunjukkan bahwa pemanasan global jauh lebih mungkin. Meskipun suhu turun yang diramalkan oleh mekanisme ini kini telah diabaikan dan hanya pemanasan yang diamati, aerosol yang diyakini memiliki kecenderungan menyumbang pendinginan (akibat oleh peningkatan gas rumah kaca) dan juga telah memberikan kontribusi untuk “Global Pelembapan.”
Paksaan Orbital
Teori ini bergerak lambat, tentang perubahan siklus kemiringan poros bumi dan bentuk orbitnya. Siklus ini mengubah jumlah total sinar matahari mencapai bumi dengan jumlah kecil serta mempengaruhi waktu dan intensitas musim. Mekanisme ini diyakini bertanggung jawab atas waktu siklus zaman es, dan pemahaman tentang mekanisme orbital ini meningkat pesat pada pertengahan 1970-an.
Paper milik Hays, Imbrie dan Shackleton “Variations in the earths orbit: pacemaker of the ice ages” menjelaskan setidaknya bahwa, “Prakiraan dapat dinyatakan valid  apabila menjelaskan 2 hal. Pertama, mereka hanya berlaku untuk komponen alami tren iklim masa depan – dan bukan untuk efek antropogenik seperti yang disebabkan oleh pembakaran bahan bakar fosil. Kedua, mereka hanya menjelaskan tren jangka panjang, karena mereka terkait variasi orbit dengan periode 20.000 tahun atau lebih lama. Osilasi Iklim pada frekuensi yang lebih tinggi tidak diprediksi. .. hasilnya menunjukkan bahwa tren jangka panjang selama 20.000 tahun adalah  belahan bumi utara membeku dan iklim menjadi lebih dingin “
gagasan tentang siklus zaman es yang dapat diprediksi kelihatannya telah bersatu dengan gagasan lain bahwa hal ini akan terjadi “segera” – barangkali karena banyak dari penelitian ini dilakukan oleh ahli geologi, yang terbiasa berurusan dengan skala waktu jangka panjang dan digunakannnya kata “segera” berarti bisa saja berarti ribuan tahun. Penerapan langsung dari teori Milankovitch tidak menyertakan perkiraan kapan zaman es ini tiba (kurang dari 1-2 abad).
Perhatian Ilmuwan Sekarang………
Sekarang ini, perhatian terhadap pendinginan temperatur tetap dilanjutkan, bahkan dalah tahap yang lebih intensif.  Sebagaimana yang terjadi sekarang – snowpocalypse – ilmuwan menjadi lebih tidak yakin terhadap ilmu perubahan iklim yang ada saat ini. Dimasa Rasool dan Schneider pada tahun 1971 menulis paper mereka. Klimatologis tidak menyadari arti penting gas rumah kaca, mereka hanya menyebutnya tidak lebih dari uap air dan karbon dioksida, seperti metana, nitrous oksida, dan Chlorofluorocarbons. Diawal dekade tersebut, karbon dioksida dianggap adalah satu-satunya gas sebagai gas rumah kaca yang dihasilkan manusia. Setelah itu perhatian terhadap gas-gas yang berada di atmosfer mulai diteliti sejak adanya penemuan-penemuan dalam dekade-dekade setelahnya. Sebagaimana perubahan temperatur mulai diteliti, muncullah gagasan bahwa bumi sebenarnya akan memasuki pendinginan global dan menjadi perhatian umum ditahun 1979.

Studi Tentang Kain Kafan Yesus

Dari sebuah makam di dalam gua yang telah lama tersegel, arkeologis pada abad ke-15 berhasil menggali sebuah kain yang diperkirakan merupakan kain yang digunakan yesus saat pemakamannya di Yerusalem.
Sebuah studi baru membuktikan bahwa Penemuan ini menjadi bukti bahwa kain kafan yang ditemukan dilokasi pemakaman bukanlah yang digunakan untuk membungkus tubuh Yesus.
Terlebih lagi, sisa-sisa dari orang yang mayatnya terbungkus kain tersebut menunjukkan adanya bukti DNA tentang Leprosy – wabah penyakit masa lalu.
Dari sekitar 1000 makam dari abad ke-1 M, yang berhasil tergali disekitar Yerusalem, tidak satupun lembaran dari kain yang ditemukan, hingga saat ini. Kata arkeologis Shimon Gibson, yang bekerja pada Israel Antiquities Authority.
Ditemukan pada salah satu pemakaman abad pertama yang dipenuhi kuburan-kuburan pemuka agama dan aristokrat, makam tersebut akhirnya terbuka oleh para pencari harta karun, yang pada awalnya mereka meninggalkan begitu saja kain tersebut. Mungkin mereka kira karena tidak ada nilai ekonomisnya. Para ahli akhirnya dapat mengamankan artefak tersebut sebelum jadi rusak.
Makam yang terkenal dengan sebutan Tomb Of Shroud ini menjadi salah satu daya tarik di Yerusalem yang merupakan salah satu pemakaman dimasa Yesus hidup.
Tomb of Shroud ini kelihatannya telah tersegel selama hampir 2000 tahun, barangkali sebagai penccegahan melawan penyebaran wabah Leprosy atau tuberkulosis, yang buktinya ada pada DNA yang menempel dikain tersebut.
Segel yang tertutup rapat menyebabkan kain – penanggalan radiokarbon pada pintu gua menunjukkan angka yang berasal dari abad ke-1 M – 50 M -  dapat bertahan terhadap tingkat karakterisitk kelembapan gua-gua di Yerusalem.
Arkeologis terkejut ketika mereka bahkan menemukan ada sisa-sisa mayat didalam makam. Mayat-mayat tadi akhirnya dipindahkan ke tempat lain.
Bukti apakah ada hubungan Yesus dengan Tomb Of Shroud?
Kain akhirnya terkenal dengan nama Shroud of Turin – karena telah dipindahkan ke Katedral di Turin, Italia, sejak tahun 1578 – dipercaya oleh banyak orang sebagai kain yang menutup tubuh Yesus saat dimakamkan di yerusalem – tapi banyak juga yang menganggap itu palsu. Beberapa masih memperdebatkan hal tersebut.
Penanggalam karbon dari 3 (tiga) laboratorium diakhir tahun 1980, menunjukkan bahwa kain tersebut dibuat pada tahun 1260 – 1390 M, lama setelah Yesus hidup. Ditahun 2005, studi baru menunjukkan bahwa kain tersebut sebenarnya telah berumur lebih dari 1300 hingga  3000 tahun.
Dan jahitan kain dari Tomb of Shroud menambah keragu-raguan kain tersebut sebagai kain yang digunakan Yesus saat pemakamannya.
Studi menunjukkan Kain  terbuat dari benang linen dan wol yang sebelumnya tidak dikenal keberadaannya hingga dipertengahan zaman medieval (1000 – 1500 M)
Dari lokasi makam dan jenis kain, menawarkan suatu bukti bahwa  hanya orang-orang yang berstatus elite/aristokrat yang menggunakannya.  Seseorang dari keluarga kaya Yerusalem pada masa inilah yang memilikinya.
Dengan mengasumsikan bahwa tipe kain ini telah ada di yerusalem dimasa Yesus hidup, peneliti beranggapan kalau kain tersebut pastilah tidak berasal dari dalam kota.
Hal tersebut karena tidak ada lagi bukti lain yang berasal dari waktu dan tempat yang sama –meskipun telah ditemukan bukti pakaian lain di makam-makam kuno yerusalem.
“Bila diteliti lebih jauh, akan diketahui bahwa pakaian yang ditemukan itu tidaklah sama dengan kain dari Tomb of Shroud”, kata para pemeliti seperti yang dikutip dari jurnal PLosONE.
Hal terpenting untuk kloner untuk mengetahui tepatnya waktu kain tersebut berasal adalah penanggalan karbon dari sisa-sisa mayat yang berada ditempat dimana kain tersebut ditemukan. “ suatu hal yang menakjubkan bahwa kita menemukan selembar peninggalan orang yang bahkan masih ada rambutnya yang menempel”, tambah Kloner.
Kain Tomb of Shroud adalah suatu gambaran tentang kesehatan dimasa lalu
Daripada menambah debat tentang kain dari Tomb of Shroud, peneliti lebih memusatkan pada bukti tentang situasi kesehatan dimasa injil diturunkan.
Para ahli tidak tahu banyak tentang asal usul Leprosy. Penyakit tersebut dipercaya berasal dari India dan tiba di daerah mediterania sekitar abad ke-4 hingga abad ke-2 SM. Penemuan baru di yerusalem ini mungkin saja akan mengisi celah  ilmu pengetahuan penyakit ini.
Korban yang teridentifikasi memiliki status sosial tinggi, mengindikasikan kalau leprosy dan tuberkulosis telah menjangkau seluruh elemen sosial masyarakat, kaya dan miskin di yerusalem. – dan barangkali tidak semua penderita akan diasingkan.
Asal-usul Leprosy masih jadi misteri, tapi peneliti berharap bahwa , sebagaimana studi baru berlanjut, muncul kombinasi ilmu arkeologi dan patologi yang akan membantu menelusuri jejak evolusi dan persebaran dari penyakit kuno ini dan juga yang lainnya.
“ini adalah pertama kalinya dalam sejarah tentang penelitian DNA dari sisa peninggalan apa yang dulunya digunakan oleh manusia”, – maksud dari pernyataan dari tidak lain karena tidak pernah sebelumnya ada penelitian DNA dari barang-barang yang pernah digunakan manusia. kebanyakan penelitian DNA diambi dari sampel makhluk hidup.